Hai,
Sudah beberapa bulan sejak saya terakhir menulis di blog ini, dan saya perlu sedikit bersih-bersih jaring laba-laba yang mulai nampak.
Okay. Jadi, hampir empat bulan terakhir adalah masa yang cukup padat dan sibuk. Sebenarnya saya punya waktu istirahat dan luang, tetapi lebih banyak saya gunakan untuk tidur. Haha. Badan lebih mudah berasa lelah, karena satu semester ini saya mengajar empat hari di Salatiga. Berasa capainya, bolak-balik Magelang-Salatiga tiga kali dalam seminggu, dan menginap semalam di Salatiga.
Semester ini, saya dipercaya mengajar mata kuliah (yang baru bagi saya), antara lain Intensive Listening; Language, Society, and Meaning; Academic Writing; dan Advanced Grammar. Kelas grammar sejujurnya adalah mimpi yang saya idamkan sejak dulu. Saya suka grammar, dan saya ingin mengajar grammar juga. Semacam nostalgia dengan mata kuliah grammar yang saya pelajari juga sekitar empat belas tahun yang lalu. Wow.
Sementara itu, di kelas listening, mahasiswa belajar beberapa strategi yang bisa mereka manfaatkan dalam mendengarkan percakapan, seperti memprediksi topik dan isi percakapan, menemukan ide pokok dan ide rinci, juga menangkap pesan tersirat.
Kemudian, kelas LSM adalah kelas lanjutan dari Structure of Language yang saya ajar semester lalu. Isi mata kuliah ini adalah pengenalan dari beberapa ilmu yang ada di bawah payung ilmu linguistik, seperti Semantics, Pragmatics, dan Sociolinguistics. Dulu ketika saya kuliah, Semantics dan Sociolinguitsics adalah dua mata kuliah tersendiri dan terpisah; sekarang ketiga topik ini dijadisatukan dalam satu mata kuliah. Saya suka Semantics! Saya cukup merasa tertantang ketika dipercaya mengajar LSM, karena ini mata kuliah berisi konten (baca: teori), meski banyak pembahasan tentang aplikasi dan kasus sehari-hari. Jadi, saya harus memutar otak, supaya penilaian para mahasiswa tidak berhenti sampai pada hapalan teori. Alhasil, saya memberikan beberapa proyek dan studi kasus, termasuk menyusun puisi atau cerpen, yang berisi kata-kata yang menunjukkan relasi makna (sinonim, antonim, dll), dan juga analisa terhadap percakapan dalam film atau sitkom dari YouTube.
Di kelas Academic Writing, saya memfasilitasi belajar dan diskusi mahasiswa untuk menulis proposal penelitian dalam Bahasa Inggris. Jadi saya perlu mengajarkan secara ringkas bagaimana mengorganisasi ide dan proposal penelitian, menulis parafrase dan ringkasan, serta melaporkan temuan atau penelitian dengan gaya bahasa akademis.
Selain itu, saya kembali dipercaya untuk mengajar di tempat kursus di mana dulu saya juga pernah bergabung. Saya mengajar kelas persiapan TOEFL, persiapan IELTS, dan terbaru: mengajar penutur asing Bahasa Indonesia! Ya, saya mengajar mahasiswa dari Jepang. It is fun and challenging!
Semester depan? Sebentar, semoga saya bisa sejenak beristirahat dalam masa jeda semester ini.
Adios!